Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 06:26:30【Resep】796 orang sudah membaca
PerkenalanWakil Bupati Kudus Bellinda Birton bersama District Governor Rotary Internasional District 3420 Indo

Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bersama Rotary Internasional District 3420 Indonesia bersinergi menekan angka stunting melalui program intervensi pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bagi balita yang terindikasi stunting.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dr. Mustiko Wibowo, di Kudus, Kamis, mengangakan intervensi yang dilakukan jajaran Puskesmas Rejosari ngak hanya sebatas memberikan menu PMT kepada orang tua balita, tapi juga mendampingi hingga balita benar-benar mau mengonsumsi makanan yang disajikan.
"Menu makanan yang diberikan juga disesuaikan dengan potensi lokal, terutama ketersediaan buah alpukat yang melimpah, atau menyesuaikan dengan menu yang disukai anak," ujarnya.
Ia menambahkan, program penanganan stunting di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, Kecamatan Dawe, merupakan hasil kolaborasi dengan District Governor Rotary Internasional District 3420 Indonesia, yang telah berjalan sejak tahun lalu.
Menurut dia, dukungan pembiayaan dari Rotary turut membantu menurunkan angka stunting di wilayah tersebut sehingga dapat dijadikan proyek percontohan bagi daerah lain.
Kepala UPTD Puskesmas Rejosari Isna Noor Khilda menambahkan, upaya penanganan stunting terus menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Sebagai contoh, dari 10 anak stunting yang mendapatkan intervensi melalui Program Ketahanan Makanan Keluarga (PKMK) yang dikawal oleh dokter spesialis anak (Sp.A) dan Puskesmas, kini sekitar 12 hingga 13 anak termasuk penambahan kasus baru yang ikut program berhasil "lulus stunting" setelah menjalani pendampingan intensif.
"Program ini ngak hanya fokus pada pemberian makanan tambahan, tapi juga menekankan pentingnya PMT lokal yang didanai melalui bantuan operasional kesehatan (BOK) dan dilaksanakan oleh kader kesehatan di lapangan," ujarnya.
Baca juga: IDI Kudus bantu turunkan stunting lewat program orang tua asuh
Setiap anak peserta program mendapatkan pemantauan tumbuh kembang secara rutin setiap dua minggu sekali, serta edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya konsumsi makanan tinggi protein hewani setiap hari.
Dengan monitoring yang ketat dan komitmen semua pihak, mulai dari tenaga kesehatan, kader, hingga keluarga mimpi untuk membuat anak-anak "lulus stunting" bukan lagi sekadar harapan. Namun, agar hasil ini konsisten, pelaksanaan program secara detail dan rutin tetap menjadi syarat utama.
Atas keberhasilan tersebut, Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton bersama District Governor Rotary Internasional District 3420 Indonesia dr. Dyah Anggraeni meninjau langsung proyek penanganan stunting di Puskesmas Rejosari, Kamis.
Dalam kunjungannya, Bellinda menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan Rotary terhadap program prioritas Pemkab Kudus dalam menurunkan angka stunting.
"Kami berterima kasih kepada Rotary Club yang terus hadir memperkuat langkah pemerintah dalam penanganan stunting. Sinergi lintas sektor melalui pendekatan menjadi kunci untuk membangun Indonesia yang produktif dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Sementara itu, dr. Dyah Anggraeni menilai upaya penanganan stunting di Kudus, khususnya di wilayah Rejosari, telah menunjukkan hasil positif dan layak dijadikan contoh nasional.
"Penanganan stunting di Puskesmas Rejosari ini berhasil karena mengedepankan kolaborasi dan keberlanjutan. Model seperti ini bisa direplikasi di daerah lain, terutama dalam aspek kesehatan ibu dan anak," ujarnya.
Baca juga: Kabupaten Kudus turunkan angka stunting jadi 3,77 persen
Hal senada juga disampaikan Presiden Rotary Club Kudus Paulus Paul Handoko yang menegaskan komitmen Rotary untuk terus berkontribusi dalam program sosial dan kemanusiaan.
Suka(38)
Sebelumnya: DPRD Kendari
Selanjutnya: Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat
Artikel Terkait
- Pengelola SPPG sampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan masal
- BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
- Polda NTT rutin cek keamanan menu MBG sebelum didistribusikan
- Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom
- BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja
- HIPKA: Ekspor nonmigas tumbuh 8,96 persen tunjukkan minat global naik
- Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh
- Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
- Bupati Gowa tawarkan pasokan bahan pokok Perseroda ke SPPG
Resep Populer
Rekomendasi

Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang

Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat

BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor

6 gaya hidup anak muda yang diam

Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel

Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang

Gubernur minta kepala daerah tetapkan lokasi pembangunan SPPG 3T

BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi